Seringkah kamu terbangun di tengah malam karena gonggongan perutmu yang sudah tidak tahan kosong, tapi tidak ada makanan di sekitarmu dan kamu sedang tidak memgang duit? Ya, aku merasakannya semalam. aku yang tertidur sejak jam delapanan tiba-tiba terbangun ditengah malam (seperti hampir biasanya) karena perutku yang kosong. biasanya aku akan menahan rasa laper itu, tapi untuk malem itu aku memang tdak bisa.
aku segera mencari dompetku yang berisi kartu ATM, lalu aku langsung keluar dengan jaket biruku. aku mengajak Jilly untuk ikut bersamaku, tapi dari bahasa tubuhya terlihat ia sedang males untuk kemana-mana.
akhirnya akupun berjalan ditengah malam sendiri dengan celana pendek dan jaket biru. apa hal yang paling aku sukai berjalan di jam segini? yaitu bisa berjalan leluasa ditengah jalan gang ini yag kalau siang sudah seperti jalan raya kebanyakan. ya, begitulah bandung.
beberapa menit kemudian, akupun sampai didepan kampus. tapi, karena sedang diperbaiki, semua gerbangnya ditutup rapat dengan seng sehingga aku tidak bisa masuk dari depan. aku tahu, untuk memasuki kampus ini, ada gerbang sementara yang sengaja dibuat untuk jalan masuk-keluar lainnya. tapi, itu berada disamping kampus yang berarti aku harus berjalan sedikit berbelok. akhirinya aku memilih untuk singgah di ATM BRI (aku adalah nasabah BNI ) yang berada diseberang kampus. aku segera masuk dan melakukan transakasi penarikan. Tapi, duit seratus ribu yang aku request tersebut tidak keluar-keluar. ATMnya lagi error, pikirku. akupun mencoba mengecek saldo, karena aku tahu pasti duitku masih bisa diambil. tapi, tetap tidak bisa. ah ternyata memang ATMnya yang error.
dari seberang kampus, aku beranjak ke sebuah minimarket di sekitar Bunderan Cibiru, karena di minimarket tersebut ada sebuah ATM Mandiri. tapi, setelah sampai disana, ternyata ATM tersebut ikut ditutup kalau seandainya minimarket tersebut tertutup. SIAL! akupun langsung kembali kekampus dan mencoba lewat samping. Oalaaah! ternyata gerbang sementaranya tersebut juga dikonci.
Satu-satunya yang aku pikirkan saat itu adalah sebuah Supermarket yang berada mungkin sekitar lima ratus meter atau lebih dari kampusku. Oh My God! aku membuka Flip StupidPhone-ku. aku yang keluar dari kostan di pukul 00.10 ternyata sudah hampir satu jam diluar sini. sekarang pukul 00.47. bayangkan, jarak kosanku (Utara) dengan kampuku adalah 20 menit berjalan kaki bagiku yang jalannya lebih cepat dari orang-orang biasanya. dan dari kampus, aku harus pergi bolak-balik ke Bunderan Cibiru (Timur) lalu kesebuah Supermarket yang berjarak lebih kurang setengah kilometer dari kampus (Barat)? yah, apadaya.
Akhirnya, akku sampai juga di ATM BNI sebuah Supermarket. Tapi, ada yang aneh. seharusnya saldo ATMku adalah 300 sekian ribu, tapi sekarang hanya ada 200 sekian ribu. apakah kesalahan di ATM BRI tadi membuat seolah-olah aku memang benar-benar menerima duit yang aku minta? Wah gawat! aku harus gimana? padahal aku kan nasabah BNI, masa ngadu ke BRI? lagian, aku juga tidak tahu bagaimana prosedurnya.
bebrapa menit kemudian, aku sudah berada disebuah warung penjual ayam goreng diantara Kampus dan Supermarket itu. aku bukannya megikhlaskan, tapi aku hanya memastikan, apakah benar duitku memang seharusnya sebanyak itu? memikirkan itu membuat aku terdiam (walaupun sebenarnya aku memang pendiam dihadapan orang baru) dan membuat aku tidak mendengar bahwa ternyata sejak tadi mas-mas penjual ayam goreng tersebut berbicara. sekilas yang aku tangkap adalah, dia hanya tidur kurang dari dua jam perhari, dan tidak bisa tidur sebelum shalat subuh. lalu aku mulai berpikir kearah lain, "Aku harus jawab apa, mas?" utungnya itu hanya teriakan dihatiku saja.
Malam itu sepertinya nasib buruk benar-benar menyukaiku. kayanya, aku tidak akan pernah menggunakan ATM selain yang aku punya, deh. Hahahaha...
Oya, ada hal menarik, saat sedang menunggu pesanan, aku masa ditanya, "Ada bola ya, Mas?" aku bingung maksudnya apa. tapi, untungnya otak cerdaku ini langsung mengerti. "Ga tau, Mas" jawabku simpel. karena memang pertama aku tidak tahu yang kedua, kalaupun tau, aku kan tidak punya TV. yang ketiga, kalaupun aku punya TV, aku lebih memilih yang lainnya. tapi, satu hal yang aku sadari. perbedaan Hobi bisa membuat miskomunikasi. benar tidak? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar