Selasa, 29 Oktober 2013

Five from now??

Sudah dua hari ini aku selalu memikirkan tentang siapa aku 5 tahun lagi. Sebenarnya ada sedikit rasa panik dari dalam diriku sendiri. Bagaimana tidak? Sekarang aku kuliah di sebuah universitas islam yang mewajibkan hafalan beberapa juz alquran sebagai syarat kelulusan. Sungguh berat rasanya mengingat sejak sd memang itu kekuranganku. Aku memang sulit untuk menghafal ayat-ayat alquran. Pernah beberapa ayat aku hafal secara paksa waktu SD, namun hafalannya hanya bertahan beberapa hari saja karena memang aku ukan orang yang diajarkan untuk beribadah secara keras oleh keluargaku seperti kebanyakan teman-temanku. Belum lagi keadaan dosen pengajar yang menurutku (kebanyakan) sangat jauh dari standard pengajar universitas. Ada yang bertindak seenaknya (memiliki tata kesopanan sangat kurang sebagai seorang dosen), ada yang suka berkata seenaknya dan selalu menganggap apa yang dia sebutkan itu benar, serta ada yang kadang hanya masuk beberapa kali dalam satu semester. Situasi itu ditambah lagi dengan keadaanku yang sangat tidak mau diatur-atur membuat aku mendapatkan IPK 0,XX karena kurangnya kehadiranku di dalam kelas perkuliahan.

Tentu saja panik kalau memikirkan lima tahun lagi aku masih dalam keadaan sama dan tidak berubah sedikitpun.  Tapi, tentu saja sebagai seorang manusia yang punya nafsu untuk maju, aku juga punya rencana yang sepertinya sangat tidak perlu untuk diceritakan kepada orang lain.

Jika ada yang bertanya kepadakku, "Lima tahun lagi kamu mau gimana?" atau "Apa keinginanmu untuk lima tahun lagi?" aku pasti akan terdiam lama. Bukan karena aku memikirkan apa yang harus aku jawab, tapi aku sedang menjawab tanpa harus penanya mendengarkannya. Kenapa? Saat anda berbicara, tidak semua orang mengerti apa yang ada dalam pikiran anda, dan tidak semuanya benar-benar mendukkung apa yang anda katakan. Dan daripada aku mengatakan kepada orang yang salah, (orang yang benar atau yang salah, siapa yang bisa menebaknya?) aku pasi akan menyesali apa yang telah terjadi. Dan saat orang tersebut memandangku karena ingin mendengar jawabanku, aku pasti sedang menghayal dengan apa yang aku harapkan.

Apa yanng aku harapkan?
aku tidak ingin tinggal dirumah bak istana yang berhektar-hektar luasnya.
Aku hanya ingin tinggal di sebuah rumah yang satu kamar saja cukup, tapi nyaman untukku sendiri.
Aku tidak ingin punya mobil mewah yang seharga 5 milyar rupiah.
Aku Cuma ingin punya cukup satu mobil dibawah 100 juta, tapi nyaman.
Aku tidak ingin punya kehidupan yang mewah,
Mungkin semewah-mewahnya yang ada dalam bayanganku adalah, punya binatang piaraan lebih dari sepuluh spesies binatang.

Benarkah ituyang aku harapkan?
Ya, itulah untuk hari tuaku.

Bagaimana dengan masa mudaku?
Aku ingin membuktikan beberapa fakta.
  1. Benarkah bumi itu bulat?
  2. Putihkah salju itu?
  3. Benarkah menara pissa itu tidak lurus?
  4. Begitu besarkah Grand Canyon itu?
  5. Sungai nil itu sungai terpanjang di dunia?
  6. Kutub itu dipenuhi es?
  7. Dll

Lalu pa profesi yang aku inginkan?
Membuat sebuah cerita indah disebuah layar.

Cukupkah?
Lihat saja nanti.

:)

Tidak ada komentar: