"Apa rasanya sejarah hidup kita berubah dalam sehari
darah saya mendadak seperempat tionghoa,
nenek saya ternyata tukang roti, dan dia,
bersama kakek yang tidak saya kenal,
mewariskan anggota keluarga yang tidak pernah saya tahu:
Madre"
Tentu kamu yang sedang membaca langsung berteriak, "Itukan bukunya Dee yang berjudul Madre?" Yah, memang benar. itu adalah kumpulan cerita yang ditulis oleh Dewi Lestari. sebuah buku yang membuat aku terpesona dengan tutur bahasa yang dihidupkan oleh tinta ajaibnya Dee. sebuah yang bisa memanggil semangatku kembali lagi.
"Kalau bebas sudah jadi keharusan, sebetulnya sudah bukan bebas lagi, ya?"
itu adalah salah satu petikan kalimat yang membuat aku tersadar. aku merasa bahwa aku punya jiwa yang hampir sama seperti Tansen di buku tersebut, tapi sayangnya ak masih terikat keluarga. tapi, kalima tersebuat menampar kepalaku hingga aku terbentur ke tembok dan tersadar dari mimpiku. aku harus realistis! pikirku.
aku kaget. aku sudah terlalu terbiasa mendengar nama Dee atau Dewi Lestari. Rectoverso, Filosofi Kopi, Perahu kertas, Supernova, dll. tapi, aku tidak tahu kenapa aku bahkan tidak tertarik untuk membaca salah satu dari karya emasnya tersebut. jujur, aku menyesa dan sangat berterimakasih. berterimakasih kepada Dion Sagirang, yang entah sengaja atau tidak, telah meninggalkan bukunya di surgaku, kepada Dee, yang merupakan pencipta dari dunia Madre tersebut yang saking terpesonanya, aku ingin hidup disana didalam lembaran-lembaran kertas tersebut. dan terutama kepada Tuhan yang saya yakini karena aku yakin dan percaya, bahwa tidak ada yang ebetulan didunia ini.
Dion Sagirang, temanku yang juga menulis (Sepertinya ingin menyaingi Dee) seing sekali mengatakan bahwa dia belum pernah membaca seorang penulis yang bukan Pria bisa sukses memainkan peran pria, selain Dee tentunya.
dan ternyata, saya yakin, kesimpulan tersebut dia dapatkan setelah membaca Madre ini. dan juga sebuah cerpen Menunggu layang-layang yang juga sukses sebagai seorang Pria, melebihi suksesnya Joe Calderone yang merupakan versi pria dari Lady Gaga. haha.. lebaykah?
yang lebih penting, semangat membaca-ku yang bebrapa bulan ini menurun draastis, menjadi semakin tinggi setelah kehadiran Madre di hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar