Kamis, 28 November 2013

Dignity bukan DICKnity!




Akhir-akhir ini saya menjadi semakin kesal dengan dunia media massa di indonesia. Secara tidak sadar dan tidak langsung, mungkin ini dimulai dengan munculnya Polisi bernyanyi di kancah youtube yang akhirnya mengguncangkan dunia hiburan di Indonesia. Masih ingat dengan yang namanya Norman Kamaru? nah, itu dia yang saya maksud. Mungkin kamu bertanya-tanya, apa maksud saya membuat judul yang terdengar sedikit vulgar. Sebenarnya itu tidak ada ubungannya dengan si Polisi bernyanyi tersebut. Masalahnya adalah orang yang ikut menaikkan namanya (Tepatnya menjadi parasit di tubuh Norman Kamaru supaya terkenal) supaya terkenal. Siapa lagi kalau bukan Farhat Abbas?



Menurut saya, dia termasuk orang yang cerdas (bisa kalian artikan sendiri cerdas yang saya maksud). Tapi sayangnya, dengan kecerdasan tersebut dia lebih memilih untuk terlihat bodoh supaya bisa terkenal. bisa dikatakan, dengan banyaknya berita yang menyampah bertebaran tentang dirinya, dia dengan kecerdasaannya sukses menjadi orang bodoh. coba perhatikan tiga kata yang saya bold dan underline tersebut. Walaupun sukses. walaupun cerdas. tapi tetap saja BODOH itu terbaca. dan sayangnya (mungkin suatu hal postitif bagi yang bersangkutan) satu hal negatif bisa mengaburkan hal-hal positif.

Kenapa saya berpendapat seperti itu? bagaimana tidak? coba saja lihat bagaimana dia berkomentar tentang kasus-kasus yang tidak perlu dia urusi di twitter. Parahnya lagi, rencananya bisa dibilang sukses karena diliput media. selain farhat abbas, pertanyaan saya, Kenapa Media rela meninggalkan 'MARTABAT'nya demi berita yang Naudzubillah tersebut?

Masih ingat saat seorang pramugari di pukul oleh seorang pejabat karena menegurnya berbuat salah? Nah, pertanyaan kembali di munculkan. Apa hubungannya dengan si FA tersebut? apalagi komentar yang diajukan sunguh sangat tidak manusiawi. Semua orang tahu, betapa semena-menanya penguasa yang berkuasa di indonesia. Dan saat kesalahan sang penguasa yang menyangut banyak nyawa manusia itu ditegur, tentu saja itu hal bagus. tapi, kenapa malah dia berkomentar bodoh entang pemecatan pramugari yang berbuat baik tersebut? Selain FA, saya menyalahkan media.

dilanjutkan dengan kasus lain yang sebenarnya tidak penting. kesalahan media adalah membuat si FA tersebut merasa eksklusif dengan sifat antagonisnya. Tapi, yang patut ditiru adalah, saat si FA berkomentar tentang agnes yang pada saat itu sedang semangat-semangatnya mengejar cita-citanya, tapi dia malah berkomentar sinis supaya Agnes memakai koteka tidak hanya batik supaya lebih indonesia. Tapi, Agnes monica yang tidak sedikitpun menanggapi komentar pedas dan tidak pentingnya tersebut membuat FA menjadi nobody. Apalagi seandainya para FANS dan MEDIA tidak menghiraukannya, pastilah dia semakin diam.

Akhir-akhir ini, Al dan El terjerat menjadi korban FA atas tanggapannya menghina orang tuanya. Wajar sih, karena remaja yang ababil memang masih belum bisa mengontrol emosinya. tapi, sayangnya lagi itu karena media. walaupun saya menaruh rasa hormat karena yang dilakukan AL dan El justru untuk mempertahankan DIGNITY keluarganya yang pada kenyataannya berbanding terbalik dengan yang dilakukan oleh FA. Bahkan sampai gilanya, masalah ini sudah di publis di The Jakarta Post.

Masih di kasus Dul (Al dan El tersebut), kenapa dalam keadaan genting tersebut FA masih semapt menghina Ahmad Dhanie dengan menyumbangkan dan 5 juta rupiah kepada Dhani? sungguh sangat tidak penting. parahnya lagi, masih ada saja orang yang mau bergabung dengan FA soal ini.

Dalam beberapa kesempatan, media dengan gobloknya mengungkit kesehariannya dan terkuaklah kalau dia menggemari sepatu berduri. dan dengan bangga si FA pun mengatakan kalau dia adalah bentuk laki-laki dari Syahrini. What? Who the F*** Cares? Tapi, saya senang saat Najwa mendatangkan FA menjadi narasumber diacaranya. Sudah nonton? cari saja diyoutube. bagi yang tidak suka dengan FA, kalian akan tertawa seolah itu adalah acara komedi Najwa.

Bahkan tersebar di Youtube saat acara stand up comedy, mungkin karena kesalnya, secara langsung membuat FA menjadi terdiam tak berkutik didepan banyak orang. Bukan bermaksud jahat, tapi saya senang itu. Semoga dia cepat berubah.

Sebenarnya, kalau mau membahas tentang orang ini, mungkin bisa menjadi satu buku. tapi sayang, itu pasti menguntungkannya. dan pertanyaan berikkutnya adalah, "Siapa yang mau beli?" Dan masalah Capres? Okay, forget it. Aku bahkan tidak punya sedikit nafsu untnuk membayangkannya. dan kalau seandainya dia memang menjadi presiden indonesia, mungkin saya akan bergabung di demonstarsi seperti tahun 98 dulu. "Keluar dari indonesia?" No! lebih baik dia yang saya usir.

Pada kenyataannya, Saya pun sudah menjadi korban FA karena telah terbawa oleh situasi yang dia kendalikan. tapi, tidak apalah, karena saya memang NOBODY di dunia begitu dan ini adalah hak saya untuk berbicara.

Apakah kamu penggemar atau suka menikmati meme rage comic? Kalau iya, tentu saja kalian ingat dengan tokoh FA. mungkin itu adalah alasan kenapa Farhat Abbas sangat penuh kontroversi, karena FA adalah singkatan dari Forever Alone yang sangat kesepian.

Seandainya sebuah pertanyaan diajukan seperti "Yang membuat kamu bersyukur di dunia ini apa?"
tanpa ragu, saya akan menjawab, "Terlahir bukan sebagi anak Farhat Abbas."

Sekali lagi, Manusia itu berbeda dengan hewan karena kita punya otak yang pada fungsi utamanya adalah menjaga DIGNITY kita sendiri, bukan DICKnity.

Tidak ada komentar: